Gelombang Damai di Sudut Pulau Banda Neira
"Menetap di sini, sepertinya bukan pilihan yang buruk kan, Nan?" kata seseorang dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. "Tidak buruk untukmu, tetapi cukup buruk untuk Bunda mu, Askala," sanggah seorang gadis berkerudung cokelat muda. "Hidup sendirian di masa tua adalah kesepian yang paling jahat untuk ukuran manusia." "Aku tau itu, Anandisa." Hamparan air yang sangat jernih di depan mereka benar-benar memanjakan mata. Warna birunya seolah mengajak siapapun yang berada di sana untuk jatuh cinta. Jatuh cinta pada Pulau cantik bernama Banda Neira. Mereka sedang menghabiskan waktu libur pergantian tahun di sana. Sebuah Pulau yang begitu dimimpikan Anandisa. Anak perempuan pertama yang selalu memiliki batasan untuk melakukan banyak hal di bumi. Namun kali ini, Askala berhasil melepaskan rantai yang melingkar di kedua kakinya. Hingga akhirnya, mereka bisa sampai di sana. Lagu Banda Neira mengiringi perbincangan hangat mereka be...